Aku pernah mempercayaimu lebih
dari siapapun, hingga suatu ketika semua pandanganku tentang mu berubah. Kamu
membuatku tak mampu membedakan bagai
mana cara menangis atau bahkan tersenyum. Tanpa kau tau aku menangis dalam
senyumku dan aku tersenyum dalam tangisku. Kepercayaanku memudar,
keberanianku terurai, keyakinanku
menghilang.
Kamu... dan kamu..., berdiri bersama dengan keangkuhan yang sama. Tanpa mampu memandangku. Tanpa melihatku yang tengah
terluka dan hampir mati. Dan kini
aku tak mampu mempercayaimu, aku akan
menikmati rasa sakit itu. Sakit ini ku nikmati sendiri.
Dulu... bagiku senja selalu terlihat indah, namun kini itu semua tak
lagi sama. Senjaku menghilang, bersama luka yang kau torehkan. Sebuah kenyataan
membuka mataku. Bahwa aku tak lagi mempercayaimu. Aku mencari pijakan-pijakan
yang lain, ternyata semuanya rapuh hingga membuatku terjatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar